Senin, 29 Maret 2010

-::Why Me????::-


Why Me?




"Happiness keeps you Sweet,

Trials keep you Strong,

Sorrow keeps you Human,

Failure keeps you Humble and Success keeps you Glowing,

But only Faith & Attitude keeps you Going."



Arthur Ashe, the legendary Wimbledon player, was dying of AIDS. He contracted HIV during the blood transfusions he had received during a heart surgery in 1983.



From all over the world, he received letters from his fans, one of which conveyed: "Why does GOD have to select you for such a bad disease?"



To this Arthur Ashe replied:



"The world over, 50 million children start playing tennis, 5 million learn to play tennis, 500,000 learn professional tennis, 50,000 come to the circuit, 5000 reach the grand slam, 50 reach Wimbledon, 4 to semi final, and 2 make it to the finals.



When I was holding a cup, I never asked GOD 'Why me?’ And today, in pain, I should not be asking GOD 'Why me?''"



Submitted by Pronab Das --- India



Do You Ever Ask 'Why Me?'

When Life Is Good?



taken from :http://www.indowebster.web.id/showthread.php?82004-Why-me-(kenapa-saya)

Jumat, 26 Maret 2010

-::Kisah seorang Ibu bermata satu::-


(Seorang sahabat menerjemahkan dari versi aslinya “the Story of The One-Eyed Mother").




Ibuku hanya memiliki satu mata.

Aku membencinya… dia sungguh membuatku menjadi sangat memalukan.



Dia bekerja memasak buat para murid dan guru di sekolah… untuk menopang keluarga.

Ini terjadi pada suatu ketika aku duduk di sekolah dasar dan ibuku datang. Aku sungguh dipermalukan. Bagaimana bisa ia tega melakukan ini padaku? Aku membuang muka dan berlari meninggalkannya saat bertemu dengannya.



Keesokan harinya di sekolah…



“Ibumu bermata satu?!?!?…. ejek seorang teman.

Akupun berharap ibuku segera lenyap dari muka bumi ini.



Jadi kemudian aku katakan pada ibuku, “Ma… kenapa engkau hanya memiliki satu mata?! Kalau engkau hanya ingin aku menjadi bahan ejekan orang-orang , kenapa engkau tidak segera mati saja?!!?



Ibuku diam tak bereaksi.



Aku merasa tidak enak, namun disaat yang sama, aku rasa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini… Mungkin ini karena ibuku tidak pernah menghukumku, akan tetapi aku tidak berfikir kalau aku telah sangat melukai perasaannya.



Malam itu…Aku terjaga dan bangun menuju ke dapur untuk mengambil segelas air minum.

Ibuku sedang menangis disana terisak-isak, mungkin karena khawatir akan membangunkanku. Sesaat kutatap ia, dan kemudian pergi meninggalkannya.



Setelah aku mengatakan perasaanku sebelumnya padanya, aku merasa tidak enak dan tertekan. Walau demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu mata. Jadi aku bertekad untuk menjadi dewasa dan menjadi orang sukses .



Kemudian aku tekun belajar. Aku tinggalkan ibuku dan melanjutkan studiku ke Singapore.



Kemudian aku menikah. Aku membeli rumahku dengan jerih payahku. Kemudian, akupun mendapatkan anak-anak, juga.



Sekarang aku tinggal dengan bahagia sebagai seorang yang sukses. Aku menyukai tempat tinggal ini karena tempat ini dapat membantuku melupakan ibuku.



Kebahagiaan ini bertambah besar dan besar, ketika…



Apa ?! Siapa ini?!



Ini adalah ibuku… Masih dengan mata satunya. Aku merasa seolah-olah langit runtuh menimpaku. Bahkan anak-anakku lari ketakutan melihat ibuku yang bermata satu.



Aku bertanya padanya, “Siapa kamu?!. Aku tidak mengenalmu!! !? kukatakan seolah-olah itu benar. Aku memakinya, “Berani sekali kamu datang ke rumahku dan menakut-nakuti anak-anakku! KELUAR DARI SINI!! SEKARANG JUGA!!!?.



Ibuku hanya menjawab, “Oh, maafkan aku. Aku mungkin salah alamat?" Kemudian ia berlalu dan hilang dari pandanganku.



Oh syukurlah… Dia tidak mengenaliku. Aku agak lega. Kukatakan pada diriku kalau aku tidak akan khawatir, atau akan memikirkannya lagi. Dan akupun menjadi merasa lebih lega…



Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah dikirim ke alamat rumahku di Singapore. Jadi, aku berbohong pada istriku bahwa aku akan melakukan perjalanan dinas. Setelah menghadiri reuni sekolah, aku mengunjungi sebuah gubuk tua, dulu merupakan rumahku… Hanya sekedar ingin tahu saja.



Di sana , aku mendapati ibuku terjatuh di tanah yang dingin. Tapi aku tidak melihatnya ia mengeluarkan air mata. Ia memegang selembar surat ditangannya… Sebuah surat untukku.



“Anakku…

Aku rasa hidupku cukup sudah kini…

Dan… aku tidak akan pergi ke Singapore lagi…

Tapi apakah ini terlalu berlebihan bila aku mengharapkan engkau yang datang mengunjungiku sekali-kali? Aku sungguh sangat merindukanmu…



Dan aku sangat gembira ketika kudengar bahwa engkau datang pada reuni sekolah . Tapi aku memutuskan untuk tidak pergi ke sekolahan. Demi engkau …



Dan aku sangat menyesal karna aku hanya memiliki satu mata, dan aku telah sangat memalukan dirimu.



Kau tahu, ketika engkau masih kecil, engkau mengalami sebuah kecelakaan, dan kehilangan salah satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa tinggal diam melihat engkau akan tumbuh besar dengan hanya memiliki satu mata. Jadi kuberikan salah satu mataku untukmu…



Aku sangat bangga akan dirimu yang telah dapat melihat sebuah dunia yang baru untukku, di tempatku, dengan mata tersebut. Aku tidak pernah merasa marah dengan apa yang kau pernah kau lakukan… Beberapa kali engkau memarahiku…



Aku berkata pada diriku, ‘Ini karena ia mencintaiku …’



Teman-temanku…



Pesan (di atas) ini sungguh memiliki sebuah arti yang sangat mendalam dan dikirim untuk mengingatkan banyak orang bahwa kebaikan yang telah mereka nikmati selama ini adalah berkat seseorang, entah secara langsung maupun tidak langsung.

Renungkan sesaat dan lihatlah dirimu!.



Berterima kasihlah akan apa yang kamu miliki saat ini dibandingkan dengan jutaan orang yang tidak memiliki kehidupan seperti yang engkau peroleh saat ini !



“Bawalah (selalu) ibumu dalam doa di mana saja engkau berada !"



taken from : http://www.indowebster.web.id/showthread.php?9510-Kisah-seorang-Ibu-bermata-satu

Jumat, 19 Maret 2010

-::Yang Tidak Bisa Diucapkan Ayah::-



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja

diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang

sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....



Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..



Lalu bagaimana dengan Papa?



Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap

hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk

menelponmu?



Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu

bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan

dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa

yang kau lakukan seharian?



Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......



Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.



Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di

sepedamu...



Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda

bantunya" ,



Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....



Tapi sadarkah kamu?



Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh

sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.



Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama

menatapmu iba.



Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi

tidak sekarang"



Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak

yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?



Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit

membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air

dingin!".



Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.



Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.



Ketika kamu sudah beranjak remaja.....



Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa

bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".



Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?



Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa

berharga..



Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting

pintu...



Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah

Mama....



Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak

dalam batinnya,



Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS

menjagamu?



Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke

rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')



Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di

ruang tamu..



Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?



Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan

untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.



Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang

dengan hati yang sangat khawatir...



Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...



Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan

Papa memarahimu.. .



Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera

datang?



"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"



Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter

atau Insinyur.



Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya

karena memikirkan masa depanmu nanti...



Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai

dengan keinginan Papa



Ketika kamu menjadi gadis dewasa....



Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...



Papa harus melepasmu di bandara.



Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?



Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk

berhati-hati. .



Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.



Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan

menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi

dewasa.



Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang

pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.



Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan

teman-temannya yang lain.



Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia

tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...



Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"



Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti

Papa belikan untukmu".



Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?



Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.



Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.



Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang

tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"



Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa

untuk mengambilmu darinya.



Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..



Karena Papa tahu.....



Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.



Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang

di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....



Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang

panggung sebentar, dan menangis?



Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....



Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah

selesai dengan baik....



Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....



Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."



Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang

sesekali datang untuk menjenguk...



Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....



Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....



Papa telah menyelesaikan tugasnya....



Papa, Ayah, atau Bapak kita...



Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...



Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...



Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .



Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU

BISA" dalam segala hal..



Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika

aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.



Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang

kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk

teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT.



Tuhan memberkati. ( taken from email source )

Senin, 08 Maret 2010

-::*~*10 Reason 2 Hopes*~*::-



1. God is truly in control.
If God is God, then nothing happens apart from His knowledge and permission.
While it is difficult to imagine why God allows some painful things to happen, His character, revealed in the Bible and through the testing of generations, leads us to the conclusion that He is willing and able to sustain you during the worst of times. We were crushed and completely overwhelmed, and we thought we would never live through it. In fact, we expected to die. But as a result, we learned not to rely on ourselves, but on God who can raise the dead. 2 Corinthians 1:8,9

2. There is an eternal life to come. Yet what we suffer now is nothing compared to the Glory He will give us later.  Romans 8:18
He will keep you strong right up to the end, and He will keep you free from all blame on the great day when our Lord Jesus Christ returns. 1Corinthians 1:8

3.The story isn't finished yet.
Time after time, the Bible records hopeless situations that ultimately ended in victory. Think of Job's sickness, Josephs betrayal by his brothers, David's adultery and the many who were healed in mind, body and spirit. But Joseph told them, don't be afraid of me. Am I God, to judge and punish you? As far as I am concerned, God turned into good what you meant for evil. He brought me to the high position I have today so I could save the lives of many people. Genesis 50:19,20

4. God has not given up on you!
Don't give up on Him. For I know the plans I have for you, says the Lord. They are plans for good and not for disaster, to give you a future and a hope. Jeremiah 29:11

5.There is likely purpose in your pain.
Ask God to reveal His purpose in allowing this difficulty in your life. That's a legitimate question to ask. Often, the answer comes in the process of dealing with your circumstance.
Dear brothers and sisters, whenever trouble comes your way, let it be an opportunity for joy. For when your faith is tested, your endurance has a chance to grow. So let it grow, for when your endurance is fully developed, you will be strong in character and ready for anything. James 1:2-4

6. You Are Loved!
Even the most unlovable person in the world is actually loved so much by God, that He let His Son die a terrible death to restore their relationship. God does love you! He sees your pain and weeps with you. He has sent Me to comfort the brokenhearted and to announce that captives will be released and prisoners will be freed. ... To all who mourn in Israel, He will give beauty for ashes, joy instead of mourning, praise instead of despair. For the Lord has planted them like strong and graceful oaks for His own glory. Isaiah 61:1-3

7.Your prayers are heard.
You parents if your children ask you for loaf of bread, do you give them a stone instead? Or if they ask for a fish, do you give them a snake? Of course not! If you sinful people know how to give good gifts to your children, how much more will your heavenly Father give good gifts to those who ask Him?
Matthew 7:9,10

8.You are not facing this alone.
For God has said, I will never fail you. I will never forsake you. That is why we can say with confidence, The Lord is my helper, so I will not be afraid. What can mere mortals do to me? Hebrews 13:5,6

9.Others have made it through you can too.
Try to connect with others who have gone through similar situations. You will find hope, strength and encouragement. A person standing alone can be attacked and defeated, but two can stand back-to-back and conquer. Three are even better, for a triple-braided cord is not easily broken. Ecclesiastes 4:12

10. Reach out to someone else who is struggling.
Place your focus on someone else and invest your life in him or her. You may discover that your peace of mind is found in being a source of hope for another. All praise to the God and Father of our Lord Jesus Christ. He is the source of every mercy and the God who comforts us. He comforts us in all our troubles so that we can comfort others.When others are troubled, we will be able to give them the same comfort God has given us. 2 Corinthians1:3,4

Taken from : http://www.christianster.com/ctan/html/showsharing.php?sid=70613&authid=129891&m=3&d=8&y=2010